2:24 PM
0

Entah kenapa tempat ini mesti disebut BALURan… yang jelas tempatnya sangat eksotis.. sieh….
Terletak di kabupaten Situbondo, sebelah utara Banyuwangi Jawa Timur. Tempat ini dikenal sebagai cagar alam untuk banteng khususnya dan hewan-hewan lainnya. Cuaca di Baluran memang sangat berbeda dengan daerah lain di Jawa, sehingga banyak yang menyebut bahkan iklimnya berbeda. Memang, sangat panas sampai kadang daerah ini disebut Afrika Indonesia. Ya, begitulah, karena disana memang sangat panas.
Sebenarnya iklim ini tak jauh beda dengan daerah Situbondo bagian timur, atau bahkan daerah Situbondo secara keseluruhan. Karena panas ini pula, di Baluran banyak tumbuh tanaman akasia berduri, seperti yang dijumpai di Afrika meski dalam sub-spesies yang berbeda. Tanaman ini, karena tingkat ketahanannya terhadap ‘iklim ekstrim’ cukup tinggi, telah mengakibatkan rusaknya lingkungan karena tingkat pertumbuhannya jauh di atas tumbuhan lain, serta sangat sukar untuk mati… (entah bagaimana kalimat yg tepat, tapi memang sulit mati..) kecuali kita harus mencabut sampai akarnya, atau membakarnya. Dan itulah yang selama ini dilakukan oleh tim pengelola, mereka telah lama membakar ‘padang akasia berduri’ untuk menghindari ketidak seimbangan tersebut.


Di sebelah utara dan timur, Baluran dibatasi oleh laut Jawa dengan ombaknya yang tidak terlalu besar memberikan pemandangan yang tidak kalah indah dengan daratannya. Terdapat menara untuk melihat aktifitas hewan-hewan liar sehingga kita bisa menyaksikan secara langsung. Bagi beberapa orang mungkin taman ini tak begitu indah, namun saya tertarik dengan Baluran adalah karena iklimnya yang berbeda dan juga letaknya yang memancing keinginan para petualang untuk mengunjunginya. Ia terletak sangat terpencil di ujung timur laut Pulau Jawa. Bahkan saya bisa menikmati keindahannya dari foto vertikal sekalipun seperti layanan Googleearth misalnya. Just, its so beautiful…. thats all…
Namun sayang, saya belum pernah bisa mengambil foto saya sendiri di Baluran. Foto-foto ini berasal dari panoramio.com, itu semua karena saya pernah mempunyai pengalaman yang buruk ketika berkunjung ke Baluran, he he saat itu adalah kunjungan pertama saya dengan hanya mengendarai motor bebek, tanpa informasi lebih mengenai Baluran. 
Hal yang setidaknya perlu Anda ketahui sebelum berkunjung ke Baluran:
  • Jalan masuk dari gerbang ke Taman Nasional Baluran cukup jauh…
  • Mungkin tidak seberapa jauh, sekitar belasan Km, namun kondisi jalanlah yang membuatnya terasa jauh. Beberapa bagian jalan digenangi air yang bisa jadi cukup dalam untuk roda motor/mobil Anda. Banyak jalan yang rusak termakan cuaca dan waktu, namun tidak terlalu banyak tanjakan atau turunan.
  • Bawa kendaraan yang mumpuni (yang jelas jangan motor bebek, kecuali Anda memang suka tantangan), atau jika membawa keluarga mending lupakan niat untuk membawa motor. sekedar info suasana di tengah perjalanan ditengah hutan bisa sangat menakutkan. Setidaknya itulah yang saya rasakan, maklum disana hewan liar seperti banteng atau babi hutan masih berkeliaran.
  • Yang jelas bawa bekal, karena sudah pasti di sana fasilitas yang tersedia sangat terbatas. 
Memang, bagaimanapun juga lebih baik kita bawa mobil. Ada hal yang spesial di perjalanan menuju ke TNB dari gerbangnya yang berada di jalur Banyuwangi-Situbondo. Saya sering menggunakan motor bebek untuk mengunjungi Ijen, melewati hutan yang lumayan gelap (di beberapa titik), namun tidak ada rasa takut seperti ketika mengunjungi Baluran. Di Baluran, sepanjang sisi jalan dipagari oleh kawat pengaman untuk menghindari hewan liar menyebrang jalan, inilah yang justru membuat kita jadi agak khawatir, selain itu dibeberapa tempat terdapat kubangan air yang cukup dalam yang dikelilingi ratusan kupu-kupu. Kondisi ini ditambah dengan sepinya kendaraan yang lewat membuat kita serasa sendiri di tengah hutan, hanya ditemani ratusan kupu2 dan hutan itu sendiri… ha ha.. yah memang begitulah…
Tapi bagi Anda pecinta keberagaman alam pasti akan sangat terpuaskan dengan pemandangan di Baluran.

0 komentar:

Post a Comment